Rabu, 22 Oktober 2008

Enjooooyyy....

Halo dunia mayaaa….maaf ya buat blog ini yang ga pernah terupdate beritanya. Selain memang tidak terlalu hobi menulis, hasrat akan posting atau bahkan blog walking juga sempat memudar dan kalah oleh plurk. Tapi mumpung hasratnya muncul lagi walaupun setetes, mari kita berceritaaa…eh..bukan kita,tapi saya maksudnya…mari saya bercerita..(diiringi lagu2 smashing pumpkins dan koil sebagai backsound)

Lagi inget tentang bulan puasa lebaran kemarin. Bulan puasa dimana ada banyak momen yang ga kerasa oleh saya dan ada beberapa momen luar biasa yang tidak terlewatkan dan malah bikin kangen. Kegiatan mudik, maen kembang api, liburan panjang, pesantren kilat, takbir keliling, itikaf, buka puasa keliling, beli baju baru, bahkan maen petasan merupakan bumbu-bumbu romantisme bulan puasa yang menurut saya justru membuat bulan puasa lebih asik, lebih teringat.

Tahun ini dan beberapa tahun kebalakang muncul beberapa anjuran atau kebijakan pemerintah untuk melarang beberapa bumbu-bumbu tersebut, antara lain melarang main petasan, melarang takbir keliling, membatasi mudik. Oh ya, libur tahun ini pun terasa pendek sekali. Tentang petasan, oke lah ya saya setuju untuk dilarang karena memang selain suaranya terlalu mengganggu, sudah banyak korban juga akibat ledakannya. Tapi menganjurkan untuk tidak ikut takbir keliling??membatasi mudik??oh tidaaak…..

Apa asiknya malam takbiran kalo di luar rumah sepi dan takbiran hanya terkonsentrasi di mesjid-mesjid saja? Apa asiknya jika kita punya kampung halaman tapi ga mudik dan tetep tinggal di kota yang paciweuh dan selalu kita tinggali di 11 bulan lainnya?? Macet ketika malam takbiran dan macet ketika mudik justru seni nyaa. Apa asiknya jika setiap berbuka puasa selalu sendiri ato di rumah aja dan ga pernah ketemu dengan komunitas? Apa asiknya lebaran ga beli baju baru??

Enjoy ajaaa….ga setiap saat kita akan mengalami momen-momen seperti ini. Lupakan pendapat orang-orang yang bilang kalo budaya membeli baju baru itu budaya konsumtif. Mereka mungkin ga tau kalo banyak orang yang hanya mampu beli baju di saat menjelang lebaran saja. Dan jika mampu untuk beli baju di bulan-bulan lain pun, buat apa menyiksa diri untuk tidak membeli baju baru?

Lupakan juga pendapat orang yang bilang fenomena mudik adalah cerminan tidak meratanya pembangunan desa dan kota, urbanisasi yang berlebihan, dll. Itu bukan tugas orang yang mudik buat mikirin. Itu tugas pemerintah dan para perencana wilayah. Lupakan pendapat orang yang bilang resiko kecelakaan mudik itu tinggi. Asal kita punya persiapan yang bagus dan selalu berhati-hati..mudiklah! Resiko selalu ada. Jangan mau asik kalo ga mau ngambil resiko

Nikmati ajaaa..nikmati setiap momen yang terjadi dalam hidup. Tidak perlu lah memikirkan terlalu keras mengenai hal-hal yang semu dan hal-hal yang terlalu jauh di depan dan belum saatnya kita pikirkan. TIdak perlulah membebani diri dengan beban yang belum saatnya kita pikul. Mari bermain dengan resiko dan kesenangan hati!!! Tetap berencana, tetap bermimpi, tetap berusaha, tetap nikmati!!

2 komentar:

anggun oktari mengatakan...

sippp!! enjoyy ajaaa *pake nada jingle iklan rokok tea*

Anonim mengatakan...

no no..tidak bijak ini..
gaboleh dong cuma pengen seneng hati sendiri!